Pada Kasus Munir terungkap bahwa motifnya adalah untuk
membungkam pengkritik dan pada kisah Kuda Troya motifnya adalah ekspansi kekuasaan.
Dalam Mar Yanto Gate motifnya sepintas terlihat sama
dengan kedua peristiwa itu, yaitu untuk mendiamkan pengkritik dan ekspansi
kekuasaan. Tetapi jika nanti para pelaku yang terbukti hanya hanya dalam satu
wilayah, tidak lintas daerah maka ini tidak cocok dengan imajinasi yang saya
tawarkan di awal.
Dalam imajinasi saya, ada invincible hand (tangan tak terlihat) yang
berperan sebagai penulis skenario dan sutradara besar dalam Mar Yanto Gate. Dan
saya melihat Mar Yanto Gate masih prematur, masih separo jalan. Seperti sebuah
serial sinetron yang belum mencapai klimaks, tetapi sudah disetop
penayangannya. .
Mengapa sinetron Mar Yanto Gate terjadi disini? Invincible
hand itu sengaja memilih wilayah ini sebagai lokasi syuting dari skenario yang
dia buat karena disini ada 4 kekuatan sebagai target yang harus dilumpuhkan. Ya,
harus lumpuh! Minimal menjadi lemah.
Pemilihan lokasi dan pembuatan skenario ini
membutuhkan waktu yang panjang, tetapi itu diawali dengan munculnya 4 kekuatan
tadi. Munculnya 4 kekuatan tersebut ditandai dengan berkibarnya panji-panji 4
yang juga mengisyaratkan bahwa perang telah dimulai. Dan momentum kemunculan 4
kekuatan yang terlalu cepat inilah yang dimanfaatkan invincible hand.
Argumentasinya, dalam politik itu keputusan terbaik
selalu dibuat di injury time, last menit. Karena setelah keputusan dibuat,
pihak lawan tidak punya waktu lagi untuk menyiapkan serangan. Kita tentu masih
ingat Pilpres kemarin, ketika drama penentuan Cawapres Jokowi yang benar-benar
di injury time.
Invincible hand mempunyai waktu yang banyak untuk
menyiapkan serangan. Membuat strategi, memilih pemain dan bahkan bisa mengatur
irama permainan.
Mar Yanto Gate endingnya bukan di kantor Aparat Hukum
tetapi nun jauh di Ibu Kota Negara tempat dimana Sutradara-sutradara besar
berkantor. Dan Piala dari semua ini adalah 2024!
Para pelaku diwilayah hanyalah para aktor yang
memainkan peran sesuai skenario yang dibuat sutradara.
Kamaruddin
0 komentar:
Posting Komentar