Media publikasi tulisan-tulisan unik, menarik dan menginspirasi

Pertempuran Hati



Pendemi Covid-19 telah menciptakan Medan Peperangan yang sangat dahsyat. Hampir seluruh masyarakat terlibat, berjibaku di medan perang sesuai kapasitas masing-masing.
Selain bertahan dan bertempur menghadapi serangan virus, ada juga pertempuran lain yang tidak kalah patriotiknya, yaitu menyalurkan bantuan. Jika boleh diberi nama ini adalah Medan Perang Kemanusiaan dan pertempuran hati.
Menyalurkan bantuan terhadap orang-orang yang berhak dan sudah terdata jelas sangat mudah. Begitu juga menyalurkan bantuan terhadap orang-orang berhak yang tidak terdata tetapi mau melaporkan atau bahkan memprotes, tidak terlalu sulit.
Tetapi menyalurkan bantuan terhadap orang-orang yang membutuhkan, tetapi tidak terdata dan tidak melapor apalagi memprotes sangatlah sulit. Seperti menghadapi sniper dalam medan pertempuran.
Ditengah desingan peluru ada "musuh" yang tidak terlihat, tidak diketahui dimana posisinya. Musuh yang harus kita cari dimana keberadaannya untuk kemudian kita lumpuhkan. Jika sudah melumpuhkan sniper maka kita bisa fokus menghadapi musuh yang terlihat.
Ya, dalam menyalurkan bantuan terhadap yang sudah terdaftar sangat mudah. Datangi, serahkan, tanda terima, photo-photo...cekrek! selesai.
Ketika ada yang menolak atau mengembalikan bantuan, kita "membungkus"nya dengan sebagai sebuah aksi heroik warga, walau bungkus sebenarnya adalah kesalahan atau amburadulnya data.
Ya, dari sisi warga itu aksi heroik menolak bantuan karena merasa tidak berhak, atau karena apa yang mereka miliki telah cukup atau bahkan lebih. Dari sisi lain, itu adalah kerja asal-asalan, data salah, amburadul dan bantuan tidak tepat sasaran.
Dibalik semua itu, banyak orang yang sangat membutuhkan tetapi mereka tidak melapor. Tidak melapor karena tidak mau atau karena alasan apapun, apalagi untuk menuntut atau memprotes supaya mendapatkan bantuan.
Apapun alasannya, mereka tidak bisa disalahkan tidak mendapatkan bantuan karena tidak melapor. Mereka hanya diam dan berserah diri, bahkan berharap dan menunggu pun tidak mereka lakukan.
Dan ketika akhirnya bantuan itu sampai yang mereka lakukan adalah syukur dan sujud kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Lihatlah... betapa bersyukurnya mereka ketika menerima bantuan yang bagi sebagian orang mungkin itu tidak seberapa. Yang bagi sebagian orang malah dianggap sebagai sebuah "apa'an".
Cara mereka menerima bantuan itu adalah bentuk kebahagiaan yang diungkapkan dengan bersyukur dan bersujud.
Sesungguhnya memberikan bantuan terhadap mereka lah yang pantas disebut perjuangan, karena itu butuh kerja keras mencari dan menemukan mereka. Dan ketika bantuan sampai kepada mereka itulah yang disebut tepat sasaran, tidak ditolak, tidak dianggap remeh. Tepat sasaran karena mereka menerimanya sebagai anugerah yang luar biasa Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Bagaimanapun caranya itu harus dilakukan. Menyampaikan bantuan kepada yang berhak inilah yang disebut pertempuran hati ditengah Perang Kemanusiaan yang sedang berlangsung. Semoga.
Sumber Video : Lara February



Kamaruddin
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support