Media publikasi tulisan-tulisan unik, menarik dan menginspirasi

Dunia Panggung Sandiwara


Beberapa waktu lalu saya menyaksikan sebuah film yang berjudul Phone Booth yang dibintangi actor Collin Farrel. Itu adalah kedua kalinya saya menyaksikan film tersebut setelah pada awal tahun 2000an ketika film tersebut baru beredar.
Film ini menceritakan tentang seorang lelaki bernama Stu Shepard (Collin Farrel) yang disandera seorang sniper dalam ruangan Telepon Umum.
Dari dialog-dialog yang disajikan, saya melihat bahwa ada hal sangat menarik yang bisa diambil dari Film yang disutradarai oleh Joel Schumacher dan ditulis oleh Larry Cohen itu.
Dalam film itu sosok Stu adalah Seorang publisher yang ambisius, mempunyai hubungan yang cukup luas tapi sayang ia mempunyai karakter yang buruk, Arogan, Suka obral janji, menipu, meremehkan orang, dengan uang segalanya bisa ia beli termasuk menyuap.
Peran Stu Shepard sangat mewakili kondisi saat ini, dimana banyak Tokoh Publik yang berpenampilan seperti seorang Hero tetapi sesungguhnya adalah Bandit. Berperan sebagai Protagonis tetapi sesungguhnya dia seorang yang Atagonis. Berkesan sebagai seorang yang ramah dan lemah lembut tetapi sesungguhnya dia seorang yang sangat Arogan dan kasar.
Stu merasa nyaman dengan kondisi itu karena merasa tidak ada yang mengetahui kebohongan yang ia lakoni. Hingga pada suatu saat seorang Sniper menyaderanya.
Sniper itu menceritakan bahwa ini bukan pertama kali dia menyandera seseorang. Dan korban-korban sebelumnya dia bunuh karena tidak mau mengikuti kemauannya.
Bagi Stu, sesungguhnya bukan hanya ancaman peluru dari senjata sniper saja yang dia takuti. Tetapi juga rahasia kebohongannya yang diketahui si sniper secara detail.
Stu dipaksa mengakui semua kebohongan yang telah ia lakukan. Mengakui didepan publik termasuk didepan isterinya dan orang-orang yang dia bohongi. Mulanya Stu tidak mau dan lebih memilih ditembak daripada harus melakukan itu. Tetapi si sniper mengatakan bahwa sebelum membunuh Stu terlebih dahulu dia akan membunuh orang orang yang disayangi Stu.
Akhirnya Stu terpaksa melakukan keinginan Sniper itu. Menceritakan semua yang dia kerjakan selama ini adalah bohong dan hanya rekayasa, pencitraan dan manipulasi. Membuat pengakuan bahwa dia bukanlah seseorang Hero yang patut untuk diharapkan karena sesungguhnya dia adalah Bandit, pembohong!!
Pada ending Film tersebut, Stu selamat karena telah membuat pengakuan itu dan diberi maaf oleh orang-orang yang dibohonginya. Tetapi Sniper yang melakukan penyanderaan itu juga lolos dari pencarian aparat kepolisian karena memanipulasi orang lain yang dijadikan korban seolah olah itu dirinya.
Apakah itu sebuah cerita yang sederhana atau membosankan? silakan tonton.
Bagi saya cerita itu sangat menarik karena ada "pesan hebat" yang disampaikan. Pesan bahwa kebohongan itu suatu saat bisa terbongkar dengan cara yang tidak pernah diduga.
Peran Antagonis pada sosok Sniper dalam Film itu mempunyai pengaruh yang luar biasa. Dia memang menjadi sosok penjahat, tetapi dia juga menjadi sosok hero karena "membongkar kejahatan" yang dilakukan sosok Protagonis. Peran Utama bukan hanya pada sosok Protgagonis, sosok Antagonis juga menjadi Bintang Utama dalam film Phone Booth tersebut.
Dengan cara mengetahui secara detail kebohongan-kebohongan yang dilakukan seseorang, Sniper tersebut mampu memaksa orang itu untuk tobat dan membuat pengakuan serta meminta maaf. Dan dia melakukan itu tanpa motif uang seperti pemeras. Kartu truf yang dia pegang tidak digunakan untuk menangguk keuntungan
Untuk membongkar kebohongan yang dilakukan seperti Stu itu memang diperlukan Tokoh Antagonis seperti dalam film itu. Yang bukan sekedar mengancam dengan senjata tajam tetapi juga dengan bukti yang komprehensif. Mengetahui secara detail dan menyeluruh apa saja kebohongan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan.
Karena orang seperti Stu tidak akan takut dengan Undang-undang walau berisi ancaman hukuman penjara puluhan tahun. Mereka tidak akan takut dengan pengalaman orang lain yang pernah dihukum
Sangat sulit untuk merubah image seseorang yang sudah menjadi brand kebaikan (super hero) menjadi seorang bandit sebagaimana sesungguhnya. Bandit seperti itu adalah sangat licin seperti belut, sering lolos walau sudah dalam genggaman. Perlu trik khusus untuk membuatknya tidak berkutik.
Akhirnya, jika hidup di Dunia ini hanya panggung sandiwara, silakan pilih peran apa yang kita sukai. Apakah akan menjadi pemeran Protagonis atau Antagonis. Apakah akan berlakon sebagai Hero atau Bandit. Apakah akan menjadi pemeran utama atau hanya sekedar figuran, pemeran pembantu.
Beraktinglah secara total, jangan hanya senyum di bibir tetapi kepalan tangannya menunjukkan kemarahan. Raut muka menunjukan kesedihan terapi bahu tetap terangkat menunjukan orang happy. Apa yang diucapkan berlainan dengan gesturnya. Berlakon seperti orang sakit tetapi terlihat seperti orang sehat wal afiat, pun begitu sebaliknya
Semua orang akan melihat panggung, memperhatikan sandiwara itu dan akhirnya akan menilai apakah anda aktor yang bagus atau tidak. Sekian.

Kamaruddin

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support