Media publikasi tulisan-tulisan unik, menarik dan menginspirasi

Membangun Obyektifitas dan Idealisme dalam Subyektifitas


Pertama saya mengucapkan selamat kepada penulis yang telah mampu mencurahkan semua pemikirannya kedalam tulisan yang berharga ini sehingga telah diterbitkan dalam berbagai media cetak maupun elektronik yang hari ini kita nikmati bersama dalam sebuah buku. Menulis merupakan pekerjaan yang ringan tapi sangat berat.Ringan karena bekerja bisa sambil duduk santai mencorat-coret buku (laptop) dan menyeruput gelas-gelas kopi ditengah kesunyian dan keheningan malam. Berat dalam merangkai kata-kata memaknai butiran-butiran pemikiran, pemahaman dan pengalaman menjadi kalimat-kalimat sarat makna dan tersusun indah berisi.
Penulis dalam keseharian sebagai Aparatur Sipil Negara mampu melihat berbagai persoalan-persoalan birokrasi dan berbagai aspek pendukungnya yang terjadi dalam pelaksanaan roda pemerintahan secara obyektif. Penulis mampu memposisikan diri sebagai orang yang melihat birokrasi dengan segala kelebihan dan kekurangannya walaupun tetap berada didalam birokrasi itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari tulisan-tulisan yang ada dalam buku ini dan sangat sulit dilakukan untuk kalangan umum. Membangun Obyektifitas dan idealisme dalam Subyektifitas tentu membutuhkan kedalaman pemikiran, rasa dan pemahaman sehingga mampu menerobos ruang subyektif.
Menulis dengan gaya bahasa yang sederhana, realistis dan sindiran halus sekaligus menusuk merupakan ciri khas penulis dalam menyusun rangkaian kata demi kata. Kesederhanaan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan namun tetap sistematis dalam alur. Setiap tulisan didasarkan pada realitas-realitas kehidupan birokrasi serta faktor pendukung lainnya yang dapat dilihat dalam kehidupan nyata. Penggunaan bahasa sindiran halus dalam memberikan kritikan sebagai tanda kedalaman pemahaman adat-dan budaya minangkabau (Kearifan Lokal) yang diterjemahkan dalam pelaksanaan birokrasi. Sindiran halus ini jauh lebih menusuk ketimbang bahasa ceplas-ceplos dan sarkas dalam zaman milenial ini.
Menulis, mengkritik dan mensupport jalannya birokrasi tentu memiliki konsekwensi terutama bagi ASN yang dalam keseharian berada dibawah bayangan pimpinan. Ketika tulisan dimaknai sebagai kritikan terhadap jalannya kebijakan tentu memiliki dampak pada pelaksanaan tugas sebagai ASN bahkan posisi dan jabatan, hal ini akan sangat mudah dimamfaatkan oleh pihak lain yang menginginkan posisi dan jabatan yang diduduki. Sebaliknya jika tulisan dimaknai sebagai support terhadap kebijakan tentu akan meraup sejumlah perhatian dan pujian yang bisa membuat kita terkesima dan lupa daratan. Hal ini semua mampu dilalui penulis dengan segala konsekwensi yang diterima sebagai buah dari perpaduan Obyektifitas, idealisme, realitas dan ilmu pengetahuan dalam bingkai rasa (kearifan lokal) dan pemahaman yang mendalam.
Tulisan ini merupakan salah satu sudut pandang dalam kacamata seorang ASN (praktisi birokrasi) dalam melihat realitas birokrasi dan faktor pendukung lainnya. Hal ini melengkapi pandangan kita terhadap birokrasi dan faktor pendukungnya sehingga semakin komprehensif kajian tentang reformasi birokrasi di Indonesia. Tulisan dari praktisi birokrasi seperti ini akan mendorong percepatan reformasi birokasi dari dalam tubuh birokrasi itu sendiri. Tidak banyak praktisi birokrasi yang mampu kekeh berada dalam posisi seperti ini sebut saja DR.Inuh Kencana praktisi birokrasi di IPDN yang menyampaikan sudut pandang birokrasi dari perspektif pendidikan Kepamongan. Pemikiran dari praktisi birokrasi merupakan bahagian political will dari birokrasi itu sendiri dalam melakukan percepatan reformasi birokrasi. Pemikiran ini menegaskan bahwa perubahan paradigma birokrasi sudah menjadi bahagian yang tak bisa di pungkiri dan menjangkiti para birokrat lainnya. Hal ini sedang menjadi tren yang positif bagi perkembangan birokrasi di Indonesia.
Akhir kata saya menyampaikan apresiasi kepada penulis atas terbitnya buku yang sarat makna ini. Semoga ini bermamfaat bagi perkembangan birokrasi di Indonesia.

Jakarta, 25 Juni 2020

DR. Gamawan Fauzi, SH, MM Datuk Rajo Nan Sati
Menteri Dalam Negeri 2009-2014

Tulisan ini adalah Kata Pengantar pada Buku Bang Komar "Menulis Di Saat Jadi PNS"

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support