Sebanyak 4 pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Sumatera Barat, Mulyadi - Ali
Mukhni, Nasrul Abit - Indra Catri, Fakhrizal - Genius Umar, dan Mahyeldi - Audy
Joinaldy secara resmi telah ditetapkandan diberi nomor urut oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat.
Siapakah yang akan jadi pemenangnya? To the
point, berdasarkan sejarah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat
sejak era Reformasi, pasangan nomor urut 1 Mulyadi – Ali Mukhni akan memenangi
pemungutan suara direncanakan pada tanggal 9 Desember 2020 nanti. Ada beberapa
faktor yang membuat Mulyadi – Ali Mukhni “memenuhi syarat” akan memenangi
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat periode 2020-2025.
Pertama, bukan dari Partai Pemenang Pileg
sebelumnya. Dari 3 kali Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat,
2005, 2010 dan 2015, Partai yang memenangi Pemilihan Legislatif - DPRD Propinsi
Sumatera Barat selalu gagal memenangkan Pasangan Calon yang diusung atau
didukungnya.
Tahun 2005 merupakan pemilihan yang pertama
langsung dipilih oleh rakyat. Terdapat lima pasang kandidat yang bertarung pada
Pilgub Sumbar, yaitu Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman yang diusung oleh Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Bulan Bintang (9 kursi, 16 % dari 55
kursi DPRD), Leonardy Harmainy dan Rusdi Lubis yang diusung Partai Golongan
Karya (16 kursi, 29%) Pemenang Pileg, Kapitra Ampera dan Dalimi Abdullah yang
diusung Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat (10 kursi, 18%), Irwan
Prayitno dan Ikasuma Hamid yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai
Bintang Reformasi (10 kursi, 18%), serta Jeffrie Geovanie dan Dasman Lanin yang
diusung Partai Amanat Nasional (10 kursi, 18%).
Hasil Pemilihan Umum Gubernur Sumatra Barat
2005 dilaksanakan pada 27 Juni 2005, Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman yang
diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Bulan Bintang
berhasil memenangi dengan perolehan suara 757.296 atau 41,5 % dari 1.824.614
suara sah.
Tahun 2010 sejarah berulang, seperti tahun
2005 terdapat lima pasang kandidat yang bertarung pada Pilgub Sumbar, yaitu
Akademisi UISU, Prof. DR. Ediwarman, SH, M.Hum dan purnawirawan TNI AD, Drs.
Husni Hadi dengan diusung koalisi partai maju bersama yang terdiri dari PBB 3
kursi DPRD dan 20 an partai non parlemen. Gubernur petahana dan Bupati Agam
petahana, Marlis Rahman dan Aristo Munandar diusung PDI-P dan Partai Golkar (12
kursi, 21 % dari 55 kursi DPRD), .
Anggota DPR-RI dari PKS, Prof. DR. H. Irwan
Prayitno dan Bupati Padang Pariaman petahana, Drs. H. Muslim Kasim, MM diusung
PKS, Hanura, dan PBR (12 kursi, 21 %) . Direktur PT. Semen Padang, Drs. H.
Endang Irzal, MM dan mantan birokrat Drs. Asrul Syukur diusung Partai Demokrat
(Pemenan Pileg) dan Gerindra (18 kursi, 32,7%). Wali Kota Padang petahana, DR.
H. Fauzi Bahar dan mantan Sekdaprov. Sumbar, Drs. H. Yohannes Dahlan, M.Si
diusung PAN dan PPP (10 kursi, 18%).
Hasil Pemilihan Umum Gubernur Sumatra Barat
2010 dimenangkan oleh Prof. DR. H. Irwan Prayitno dan Drs. H. Muslim Kasim, MM
diusung PKS, Hanura, dan PBR dengan
perolehan suara 657.763 atau 32,63% dari
2.027.780 suara sah.
Tahun 2015 sejarah berlanjut, Calon yang
didukung Partai Pemenang Pileg kalah dalam Pemilihan Umum Gubernur Sumatra
Barat. Hanya dua pasang kandidat yang
bertarung pada pilgub Sumbar 2015, yaitu Petahana Gubernur Prof. DR. H. Irwan
Prayitno dan Nasrul Abit yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan
Partai Gerindra (15, 23% dari 65 kursi DPRD) serta Petahana Wakil Gubernur
Muslim Kasim dan Fauzi Bahar yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN),
Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Partai Golkar sebagai pemenang
Pileg berada dalam barisan pendukung Muslim Kasim – Fauzi Bahar bersama PPP,
Demokrat, PKB, PBB dan PKPI (50 kursi, 77 %)
Hasilnya,
Pemilihan Umum Gubernur Sumatra Barat 2015 dimenangkan oleh Prof. DR. H.
Irwan Prayitno dan Nasrul Abit, MM yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) dan Partai Gerindra dengan
perolehan suara 1.175.858 atau 58,62% dari 2.055.989 suara sah.
Kedua, Gubernur lebih Muda dari Wakilnya.
Dari 3 kali Pemilihan Umum Gubernur Sumatra Barat (2005, 2010 dan 2010) yang
menang adalah Calon Gubenurnya lebih muda dari Calon Wakil Gubernur. Tahun
2005, Gamawan lebih muda 15 tahun dari Marlis Rahman, tahun 2010 Irwan Prayitno
lebih muda 21 tahun dari Muslim Kasim, tahun 2015 Irwan Prayitno lebih muda 9
tahun dari Nasrul Abit.
Direncanakan atau tidak, pada tahun 2020 ini
satu-satunya Pasangan yang Calon Gubernurnya lebih muda dari Calon Wakil
Gubernurnya hanyalah Mulyadi – Ali Mukhni dimana Mulyadi (57 tahun) lebih muda
7 tahun dari Ali Mukhni (64 tahun). Sementara 3 pasangan calon lainnya Calon
Gubernurnya tidak lebih muda dari Calon Wakil Gubernur yaitu Nasrul Abit (66
tahun) - Indra Catri (59 tahun), Mahyeldi Ansharullah (54 tahun) - Audy
Joinaldy (37 tahun), Fakhrizal (57 tahun) – Genius Umar (48 tahun)
Ketiga, Wakil Gubernur sebelumya kalah dalam
Pemilihan Gubernur. Tahun 2005 adalah pertama kalinya ada paket pasangan Kepala
Daerah, Gubernur dan Wakil Gubenur/Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil
Walikota. Paket Pasangan Kepala Daerah diharapkan saling bekerjasama selama
memimpin daerahnya, tetapi hubungan keduanya banyak yang disharmoni. Buktinya,
sebagaimana pernah diungkapkan Gamawan Fauzi (Medagri 2005 – 2010) bahwa dari
244 pilkada yang digelar pada 2010, hanya
6,15% kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kembali maju bersama.
Selebihnya, masing-masing maju sendiri dan bertarung sengit dalam pilkada.
Hal itu juga terjadi dalam Pemilihan Gubernur
Sumatera Barat, tahun 2015 Gubernur petahana Irwan Prayitno bertarung dengan
Wakil Gubernur Petahana Muslim Kasim, hasil nya Wakil Gubernur Petahana Muslim
kalah. Kekalahan Calon yang pernah jadi
Wakil Gubernur juga dialami Marlis Rahman ketika maju sebagai Calon
Gubernur dalam Pemilihan tahun 2010.
Keempat, Birokrat Berpengalaman. Setiap
pasangan yang memenangi Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2005, 2010 dan 2015
salah satunya adalah birokrat berpengalaman apakah sebagai Kepala Daerah/Wakil
Kepala daerah atau pamong/pejabat struktural. Hampir semua Pasangan Calon yang
ikut Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2005, 2010 dan 2015 selalu salah satunya
adalah birokrat berpengalaman.
Gamawan Fauzi Gubernur terpilih tahun 2005,
merupakan Bupati Solok periode 1995 – 2000 dan periode 2000 – 2005. Muslim
Kasim Wakil Gubernur terpilih tahun 2010 merupakan Bupati Padang Pariaman periode 2000 - 2005
dan periode 2005 – 2010 dan Nasrul Abit Wakil Gubernur terpilih tahun 2015
adalah Wakil Bupati Pesisir Selatan periode 2000 — 2005 dan Bupati Pesisir Selatan periode 2005 — 2015.
Keempat faktor diatas adalah catatan diatas
kertas sejarah masa lalu seperti prediksi ketika akan berlangsung Piala Dunia
Sepakbola. Dan Prediksi berdasarkan sejarah tidak selamanya benar ketika
sejarah baru terukir. Sebelum tahun 2014, selalu ada yang menyebut bahwa Negara Eropa tidak akan menjadi juara jika
Piala Dunia digelar di Benua Amerika. Tahun 2014 sejarah itu berubah ketika
Jerman menjadi juara di Brazil.
Berdasarkan keempat faktor tersebut Mulyadi –
Ali Mukhni akan melanjutkan sejarah dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Barat.
Tetapi sejarah mungkin saja berubah, mungkin partai yang menang Pileg atau
mungkin Calon Gubernur yang tidak lebih muda akan memenangi Pilgub Sumbar 2020.
Penulis: Kamaruddin
photo Langgam.id
0 komentar:
Posting Komentar