Media publikasi tulisan-tulisan unik, menarik dan menginspirasi

Nagari Pagadih, Sinyal Internet dan Tambang Emas


Nagari Pagadih berada di Kecamatan Palupuh, berjarak 20 kilometer dari ibu kota kecamatan, 120 kilometer dari Lubuk Basung ibu kota Kabupaten Agam dan 132 kilometer dari Kota Padang ibu kota provinsi Sumatera Barat. Butuh waktu 3 sampai 4 jam dari Lubuk Basung untuk sampai ke Nagari yang Indah ini.

Beberapa waktu lalu Nagari Pagadih viral karena berita siswa mencari sinyal internet untuk belajar.

Tadi siang saya bersama beberapa kawan untuk pertama kali sampai ke Nagari Pagadih, udaranya terasa sejuk. Yang pertama muncul dalam pikiran saya adalah bahwa jika daerah itu udaranya sejuk maka tanahnya subur. Tetapi melihat tumbuhan yang ada muncul rasa heran, tidak banyak tanaman yang tumbuh baik termasuk sayuran sebagaimana daerah berhawa sejuk lainnya.

Apakah ini disebabkan karena daerah itu konon mengandung potensi hasil tambang hingga tanah tidak subur dan tanaman tidak tumbuh baik? Wallahualam.

Berdasarkan "cerita-cerita" yang sudah lama, daerah dalam garis Suliki (Kab.50 Kota), Pagadih hingga Bamban Koto Tinggi (Palembayan) merupakan daerah yang mengandung potensi tambang.

Pagadih yang berbatasan dengan Suliki merupakan daerah mengandung emas. Sementara Bamban Koto Tinggi mengandung Batu Bara. Cerita-cerita itu sudah saya dengar sejak tahun 80 an ketika masih SMP.

Emas dan batu bara itu belum dieksploitasi karena "belum masak". Waktu itu Saya berpikir istilah belum masak sama seperti buah2an yang belum waktunya dipanen.

Satu hal lagi yang menjadi catatan perjalanan ke Pagadih adalah Sinyal Internet. Seperti berita viral sebelumnya tentang siswa mencari sinyal internet, memang sinyal internet tidak merata sepanjang jalan dari Simpang Pagadih di Pasia Laweh hingga Kantor Nagari Pagadih.

Beberapa titik blangspot, tidak ada sinyal sama sekali. Memang di daerah yang viral tempat siswa mencari sinyal telah berdiri Tower (mobile) milik Telkomsel. Dan disekitar itu sinyalnya sudah stabil.

Tetapi setelah itu hingga ke Kantor Wali Nagari Pagadih yang terletak di Kampuang Kubu Jorong Pagadih Mudiak tidak ada sinyal sama sekali. Tidak bisa menelpon apalagi internet.

Namun yang membuat saya heran berikutnya adalah ketika melihat seorang anak sekolah sedang asyik dengan tablet nya.

"Ada sinyal dek?", tanya rekan saya.

"Ada om, tapi pakai wifi", jawabnya.

"Gimana caranya?", tanya rekan itu selanjutnya.

"Beli voucher om, ada yg jual..dikedai sana!", jawabnya sambil menunjuk sebuah rumah.

Begitulah. Untuk bisa berkomunikasi mempergunakan android kita harus beli voucher seharga Rp. 5 ribu, kita akan dapat akses internet selama 2 jam. Masa berlaku voucher seminggu. Mirisnya sinyal itu dijual oleh bukan orang Pagadih.

Begitulah Pagadih yang saya lihat hari ini. Dalam perjalanan pulang saya berdoa mudah-mudahan Pagadih segera berubah. Bagaimanapun caranya, bahkan jika memang ada emas di Pagadih, segeralah dieksploitasi, agar itu bisa merubah Pagadih jauh lebih maju dan bukan hanya sinyal internetnya.

 

Lubuk Basung, 21 Januari 2021

Kamaruddin

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support