Media publikasi tulisan-tulisan unik, menarik dan menginspirasi

Cuki Si Bolon


Cerita "Sagun-sagun Rasa Garam" adalah titik awal dari terbukanya "cuki" Si Bolon.

Si Bolon langsung dianggap Hebat karena berhasil mengungkap beberapa kasus perdagangan gelap. Banyak puja dan puji diterima si Bolon dari berbagai kalangan. Si Bolon dianggap sebagai Calon Pemimpin Opas masa depan.

Karir si Bolon semenjak menjadi Opas memang cemerlang. Si Bolon selalu mendapat promosi jabatan. Mulai dari petugas piket, promosi menjadi pengawal pribadi, promosi lagi jadi ajudan hingga terakhir menjadi Komandan Bataliyon.

Si Bolon memang pandai berinduk semang. Semua yang menjadi atasan si Bolon  selalu dibuat senang. Semua perintah dilaksanakan dan semua tugas dikerjakan. Si Bolon tidak pernah membantah, dia selalu samiakna waatakna.

Ilmu itu diperoleh si Bolon ketika masih menjadi stokar atau kenek Oto bus antar kota antar propinsi.

Si Bolon setiap saat bekerja dengan baik, mencek ban, rem, air radiator dan lain-lain. Dalam perjalanan bus, si Bolon selalu siap siaga, jika di pendakian dia sudah mempersiapkan ganjar jika sewaktu-waktu bus mogok.

Kembali ke karir si Bolon saat ini hingga tersangkut kasus Sagun-sagun. Pada awalnya banyak yang tidak percaya si Bolon terlibat karena rekam jejak karirnya yang cemerlang.

Tetapi dalam persidangan Kode Etik Opas akhirnya semua terbongkar, termasuk kelicikan si Bolon. Ternyata si Bolon memang hanya pandai "baminyak aia", sejatinya si Bolon suka "mamatah" atau korupsi.

Selama ini si Bolon sering mengicuh atasannya. Dia dianggap hebat karena selama memungut uang keamanan sering berhasil melampaui target. Hal itu tentu membuat  atasannya bangga dan senang.

Tetapi sesungguhnya semua itu akal-akalan si Bolon. Dia ternyata menurunkan target dari yang seharusnya. Misalnya target yang realistis 100 dia turunkan jadi 50. Tentu saja itu sangat mudah dicapai Bahkan dilampaui.

Bahkan si Bolon sering "mangapik-ngapik kapalo Harimau" menjual nama atasan untuk menggaham pihak lain. Misalnya, selain memungut uang keamanan yang resmi dia juga meminta sumbangan dan upeti lainnya.

Dan uang-uang itu, yang seharusnya disetorkan dan diketahui atasannya ternyata telah dikorupsinya terlebih dahulu. Uang yang terkumpul  sebenarnya 1000 tetapi yang dia setor dan laporkan hanya 500.

Salah seorang saksi mengatakan bahwa dia rutin didatangi si Bolon untuk memungut uang keamanan dan sekaligus juga dimintai sumbangan. Oleh si Bolon sumbangan itu dikatakan adalah perintah atasannya. Saksi akhirnya memberikan sumbangan itu kepada si Bolon supaya relasinya dengan atasan si Bolon tetap terjalin baik.

Tetapi ternyata sumbangan itu tidak pernah sampai ke atasan si Bolon, karena telah dia sikat sendiri. Itu terungkap ketika saksi dikinfrontasi dengan atasan si Bolon. Atasan si Bolon mengaku tidak pernah menyuruh meminta sumbangan apalagi menerima sumbangan.

Akibat kesalahan tersebut, akhirnya Sidang Kode Etik menyatakan bahwa si Bolon terbukti bersalah " Pertama, si Bolon Mamatah Uang Keamanan, Kedua, Menjual-jual nama Atasan untuk Kepentingan Pribadi, Ketiga, Melakukan Pungli dan memakan sendiri Uang Pungli"

Atas kesalahan-kesalahan tersebut si Bolon dijatuhi Sanksi yaitu "Dikeluarkan dari Kesatuan Opas sampai waktu yang tidak ditentukan".

 

... bersambung

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support